Akibat situasi itu, rencana sekolah tatap muka kemudian ditunda pada September. "Karena saat itu kami harus fokus dalam penanganan Covid-19 dan lebih cermat dalam pengawasan protokol kesehatan. Sehingga uji coba belajar tatap muka kami tunda," ulas Firdaus.
Sampel Swab Kembali di Atas 1.000
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan pasien positif Covid-19 di Riau per Rabu (18/11) sebanyak 274 orang. Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini mencapai 17.260 orang.
"Kemudian juga terdapat penambahan 248 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien positif Covid 19 yang sudah sembuh di Riau saat ini sebanyak 14.628 orang," katanya.
Mimi menjelaskan, saat ini jumlah sampel swab yang diteliti di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad kembali meningkat. Per Rabu (18/11) jumlah yang diteliti sebanyak 1.444 sampel.
"Jumlah sampel yang masuk kembali banyak. Hal tersebut yang juga mempengaruhi penambahan pasien positif di Riau," sebutnya.
Mimi menjelaskan, untuk rincian tambahan pasien positif tersebut yang terbanyak berasal dari Kota Pekanbaru 135 orang. Berikutnya Dumai 36 orang, Bengkalis 30 orang, Kampar 17 orang, Siak 13 orang, Indragiri Hulu 13 orang, Kuansing 7 orang, Pelalawan 5 orang, Rokan Hulu 5, Indragiri Hilir 4 orang, Rokan Hilir 2 orang dan luar Provinsi Riau 7 orang.
Selain itu Mimi menjelaskan, kemarin juga terdapat penambahan 2 pasien positif yang meninggal dunia. Keduanya berasal dari Bengkalis dan Rokan Hilir. Sehingga total pasien yang meninggal di Riau saat ini total 397 orang.
"Yang terbanyak masih dari Kota Pekanbaru yakni total 205 orang, kemudian Kampar 39 orang dan Bengkalis 32 orang," katanya.
Dengan masih adanya penambahan pasien positif dan juga ada pasien yang meninggal dunia, Mimi kembali mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertular Covid-19.
Gugus Tugas Meranti Karantina Tj Peranap
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Meranti akhirnya menerapkan pembatasan sosial skala mikro (PSBM) di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti.
Pemberlakuan tersebut buntut dari meningkatnya kasus Covid 19 di desa tersebut. Terlebih minimnya pemahaman masyarakat terhadap penanggulangan. Sehingga sempat terjadi penolakan terhadap upaya gugus tugas dalam memutus mata rantai penyebaran. Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKM. Pemberlakuan PSBM tersebut dilakukan pasca kunjungan Ketua Gugus Tugas, Irwan Nasir, Selasa (17/11) lalu.
"PSBM mulai diberlakukan hari ini (kemarin, red) dan akan berlaku hingga 14 hari ke depan," ujar Fahri kepada Riau Pos, Rabu (18/11) .(ali/sol/wir/ted)
Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)